Alam telah miskin kata kata,
tak lagi mendendangkan
lagu kehidupan,
pohon pohonnya tumbang,
menerpa nasib terhimpit
Kesedihan segera teguk air sucinya,
dari puting beliung
Sunyi malam susu perawan.
Bulan bugil
Bulat terang
dan merangsang,
yang pernah menatap dengan berani diriku dalam sajak sajakku.
Kesegaran aksara aksara abadi
setelah kau bawa pergi buku harianku
Yang menyimpan kata kata
yang pasti akan membuat kita enggan
bercumbu esok malam.
Karena kau akan tahu siapa diriku sebenarnya.
Penyesalan pasti akan melingkar
dalam bilik hatimu,
mengumpat diri
karena telah bertemu dengan
Orang palsu.
*Jember, 14 Juni 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar