Malam semakin malam tapi kau masih menunggu bulan
Di ubun-ubunku
Kuhanya mengikatkan diriku pada janinmu
Karena aku masih bingung:
Adakah hidup suatu ketidakpastian?
Kadang kusembunyikan diriku yang lelah
Pada gelap yang membenci silhuet pohon
yang menantang bintangbintang
Aku akan berhasil mengetahui kepastian
Aku pasti tak
Aku tak akan menulis puisi lagi waktu berhenti
Kuingin mencari detik-detik yang tak tercatat
Mungkin jika kulangkahkan kaki berjalan menyusuri aliran darahmu
Hingga tiba di bilik jantungmu,
Kurasakan bahwa ada keinginan sama
Yang mereka dustai
Yang mereka sangkal
Dengan perbedaan.
Jika suatu saat nanti aku benar-benar berhenti,
(Jember/30 September 06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar