Jumat, 31 Agustus 2007

BERTOLAK DARI SEBUAH KEPENGAPAN

Puisi Nurani Soyomukti


Bertolak dari sebuah kepengapan,

lau dengan 1000 rupiah aku korbankan

berjuta-juta kesangsian.

Aku ngluyur ke gang-gang kota

di mana para pelacur hanya bisa memandang.

(Aku tak akan menawar harga puisi, bahkan!).

Aku berjalan mencari saudaraku

—ia bernama kebebasan.

Kabarnya ia telah membangkitkan segala hiruk-pikuk kota,

membakar pabrik-pabrik baja

di mana nafsu dan ideologi juga dicipta di sana.

Kabarnya ia telah memenangkan sebuah pertandingan sepak bola

(di mana para suporternya juga ikut terbakar di stadion yang cukup tua,

termasuk hilangnya semua misteri kota yang dijaga selama berabad-abad).

Kabarnya ia telah menakhlukkan mafia kota sejarah dalam gang-gang gelap itu, setelah mencabik-cabik matahari di senjakala.

Lagi-lagi para pelacur itu menawariku kebebasan.

Tapi, kebebasan tidak mungkin didapat dari susu tuanya

yang tidak menggairahkan.

Toh tak pula ia diperjualbelikan.

Dan aku terus mondar-mandir mencari kebebasan

ke semua gang-gang sejarah.

Dengan uang 1000 rupiah

aku akan terus menerus menelusuri kebebasan

di sepanjang gang-gang sejarah,

hingga 1000 rupiah tidak lagi berharga,

bahkan untuk sehelai koran tempat para pelacur itu rebah.

(Surabaya, Februari 2006).

Tidak ada komentar: