Puisi NURANI SOYOMUKTI
Ingin kutulis puisi tentang laut
Sebab ia adalah bagian terluas dari bumi
Bukan juga karena kutelah bosan memeluk hutan
Tempat kusemai kata-kata di tanahnya
Daratan dan lautan tak terpisahkan
Karena rindu adalah debur ombak
Pantai adalah pertemuan bibir laut dan daratan
Gemuruhnya di dada menyatakan setiap kata kata cinta,
Entah dari mana. —Dunia begitu luas,
Dengan samudra menghubungkan perasaannya…
Tangan angina selalu membelai nyiur pohon kelapa
Dan dibisikannya kabar baru dari negeri seberang:
“Cinta ternyata tak terbatas ruang dan waktu
cinta kadang harus datang
kadang harus menunggu.
Nenek moyangmu adalah pelaut
Tapi selalu mampirdi daratan, mendirikan rumah rumah
batu di sana
Lalu pergi lagi berkidung kelana.
Tugasku hanyalah menyampaikan amanatnya, bertiup
tanpa memandang musim dan
Cuaca.”
Maka ingin kutulis puisi tentang laut
Biar selalu diingatnya,
Anginnya yang ramah itu
Selalu membisikkan kata kata dari benua lain
Juga tentang perang dan prahara
Tentang cinta buta ombak yang memporakporandakan kota
Hingga rumah-rumah dirobohkan
Dan didustainya amanat moyangnya
Barangkali juga dilupakan
Kisah cinta yang sangat biasa.
23 Maret 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar