Senin, 27 Agustus 2007

SEBUAH NEGERI


Puisi NURANI SOYOMUKTI



aku lahir di sebuah negeri
negeri yang lahir dari perdebatan
yang tak cukup semalam
negeri yang lahir karena percumbuan
tak sempurna di atas ranjang
negeri yang lahir dari sebuah diskusi
panjang tanpa henti
negeri yang lahir karena segala tetek mbengek
ocehan telah diucapkan.

perdebatan tanpa kesimpulan
percumbuan tak berbuah
diskusi di sebuah warung tanpa kopi
ocehan pun kini jadi sulit diucapkan.

kemudian aku mencoba mengisi lembaran-lembaran kosong
dengan melukiskan setiap kejadian yang kering kerontang
yang tiap kali kuratapi di samping kuburan nenek moyang:

mbah, negeriku kering-kerontang
negeri yang dulu tumbuh subur kata-kata,
kini pohon-pohon sajak telah ditebang.
negeri yang dulu cerah di kala pagi,
kini matahari diiris-iris seperti roti.
negeri yang dulu terang benderang di bawah purnama,
kini bulan seakan mengandung tanya.
negeri yang dulu penuh kemerdekaan,
kini cucu-cucumu mati karena pelor-pelor berahi.

lalu aku menulis setiap kejadian
yang kuharap tak akan pernah terulang.
dan inilah cintaku yang dari dulu tetap ada
ucapkanlah selalu sebelum tidurmu,
inilah tempat cintaku yang dari dulu tetap ada
sebuah negeri
sebuah bumi
lahirlah aku karena persetubuhan di sini
setelah adam dan hawa kabarnya juga mencicipi Kuldi.
karena hari dan malam seperti mengalir tanpa persiapan,
maka lahirlah aku di sini
mendahuluimu sebelum cinta dibawa pergi!


(Jakarta, Awal Agustus 2006).

Tidak ada komentar: